Breaking

Jumat, 09 Juni 2017

Tips Cara Mewarnai Kayu Memakai Teknik Finishing Melamine

Tips Cara Mewarnai Kayu Memakai Teknik Finishing Melamine

Pada dasarnya suatu proses mewarnai kayu sehingga sanggup membuat suatu produk furniture yg sangat indah & sebagai produk unggulan tidaklah mudah sine qua non tahapan-tahapan panjang yang wajib  di lalui, teknik pewarnaan kayu pun terdapat beragam dan tips cara mewarnai kayu menggunakan teknik finishing melamin merupakan galat satu teknik cabang bukan teknik utama.

Teknik pewarnaan kayu (finishing kayu) pada bedakan sebagai 3 (3) kategori utama kategori yang pertama adalah teknik pewarnaan kayu dengan cara klasik (pada lap), yang ke 2 adalah teknik pewarnaan kayu dengan cara modern (semprot), pewarnaan menggunakan cara di semprot ini merupakan teknik pewarnaan yg kini   ini poly di pakai & poly kita jumpai dan yg ketiganya adalah teknik tambahan (tekning yg menggabungkan antara teknik lap, teknik semprot dan teknik cap).

Teknik klasik sebenarnya adalah teknik pewarnaan yang paling cantik, lantaran dalam pengerjaannya teknik klasik di kerjakan secara manual sampai membuat warna yg mengkilap dan sempurna, namun tentunnya tekn ik klasik memiliki kelemahan yaitu membutuhkan masa pengerjaan yg lebih lama  , buat itulah teknik klasik kini   ini sporadis pada pakai & poly yang berali ke teknik terbaru ( menggunakan cara di semprot), karena teknik modern dengan cara pada semprot akan lebih cepat & pekerjaan pun kana terselesaikan lebih cepat & kualitas yang di hasilkan jua tak kalah menggunakan output teknik pewarnaan klasik.


Oke... Kita pulang ke tema awal yg belum terselesaikan tadi, yaitu tips cara mewarnai kayu menggunakan teknik finishing melamin, alasan melamine (melamic) seringkali pada gunakan para pengrajin furniture jepara merupakan.. Karena melamine mudahnya dalam mendapatkan bahan melamine, melamin tidak terlalu membutuhkan saat pengeringan yg lama   dan hasil akhir yg di bisa pula sangat cantik.

Proses mewarnai kayu dengan teknik finishing melamine
1. Menambal kayu (proses pendempulan)

Proses pertama yang wajib  di lakukan saat akan mewarnai kayu adalah terlebih dahulu meratakan dan menambal kayu menggunakan cara di dempul, pada tahapan ini sanggup menggunakan dempul yang pada buat secara manual ataupun dempul yang pada beli menurut toko, tujuan proses dempul ini adalah buat meratakan dan menutupi kayu yg mempunyai cacat berupa lubang, retakan ataupun mata kayu .
Cara menciptakan dempul lem buat kayu secara manual
Secara garis akbar dempul mempunyai 2 jenis utama yaitu :

Dempul kayu yg di buat secara manual memakai adonan lem
Dempul kayu dan warna yg bisa di beli menurut toko atau basa di sebut wood filler


Dempul lem kayu sendiri bisa di buat sendiri secara manual, lantaran di toko tidak ada yg , menjual dempul lem, toko hanya menyediakan lem sebagai bahan dasar buat membuat dempul lem itu sendiri.
Bahan-bahan yg di butuhkan buat menciptakan dempul lem

Siapkan lem putih
Siapkan serbuk dari mutilasi kayu (orang jawa menyebutnya bluda'an) sebaiknya menentukan bubuk kayu yg sangat lembut buat menerima hasil yg mengagumkan.

Siapkan tempat (wadah) buat membuat dempul lem, mampu menggunakan tutup cat bekas, ataupun kayu yang tipis yg berukuran tak terlalu besar  kira kira benda yang berukuran 10 x 10 centimeter, besar  wadah tergantung seberapa banyak dempul em yang akan pada buat.

Jika semua bahan sudah terkumpul tinggal proses pembuatannya, yaitu dengan cara mencampur lem putih & serbuk kayu pada wadah, komposisi pencampurannya umumnya serbuk kayu lebih banyak di bandingkan menggunakan lemnya.

2. Proses penggerindaan kayu (pengemplasan memakai mesin gerinda)

Tentunya proses gerindra ini wajib  menunggu hingga kayu yg pada dempul tadi sahih-benar kemarau dengan paripurna, karena bila dempu belum kering paripurna, nantinya akan menyulitkan proses penggerindaan, dempul akan menempel dalam gerinda dan mata gerinda harus acapkali pada ganti, selain itu para pekerja yang ber tugas buat meng gerinda haruslah orang yang sudah pakar, apabila ingin menerima output yang maksimal .

3. Proses pengamplasan pertama

Proses pengamplasan pertama bisa di lakukan dengan menggunakan mesin amplas (umumnya pada jepara pada sebut amplas selender) dan amplas yg di gunakan umumnya merupakan amplas angka 80 - 120, namun jika saat penggerindaan telah memakai amplas 100-120, termin ini mampu eksklusif di lewati.

4. Menutupi pori-pori kayu

Sebenarnya proses ini tidak wajib  dilakukan, lantaran sebelumnya tadi telah terdapat proses pendempulan, tetapi jika menginginkan output yg paripurna usahakan cara ini dilakukan, caranya hampir sama menggunakan pendempulan bedanya, biasanya bahan yg pada pakai adalah dempul menurut toko yg di campur dengan tinner & sejenisnya, kemudian usapkan secara rata menggunakan kuas.

5. Proses pengamplasan yg ke 2

Hampir sama menggunakan pengamplasan pertama tersebut, yaitu harus menunggu hingga kering & yg tidak sama merupakan amplas yang di pakai pada termin ini lebih halus karena amplas yg pada gunakan merupakan amplas angka 120 - 150.

6. Penemprotan pertama (menggunakan bahan sanding)

Sanding merupakan adonan antara thinner & hardener (pengering) dan pengering, sebaiknya dalam proses ini, kayu benar-sahih merata terkena sanding, bahalan sampai bagian sela-selanya.

7. Menutupi pori-pori kayu

Ini hanya dilakukan buat meratakan termin menutupi pori-pori kayu yg sebelumnya jika belum homogen, tetapi jika dalam proses sebelumnya sudah dirasa relatif, maka proses ini sanggup eksklusif pada lewati & lanmgsung ke tahap berikutnya.

8. Proses pengamplasan ke tiga

Amplas yg di pakai dalam termin ini mampu menggunakan amplas 150-180 & mampu secara manual atau memakai mesin amplas.

9. Penyemprotan yg ke 2 (memakai bahan warna)

Sesudah rampung (terselesaikan) dengan termin sebelumnya selanjutnya merupakan melakukan penyemprotan warna bahan-bahan yang di pakai buat menciptakan warna adalah sanding sealer+thinner+woodstain (pewarna kayu), rona yang pada gunakan tergantung kesukaan atau pesanan.

10. Proses pengamplasan ke empat

Dalam proses ini amplas yang di gunakan lebih halus lagi yaitu 200 - 240 & cara pengamplasannya tidak boleh memakai mesin atau terlalu pada tekan, karena jika terlalu di tekan warnanya bisa ikut hilang, dalam tahap ini sangat pada butuhkan ke ahlian dan ke hati-hatian.

11. Penyemprotan yang ke 3 (buat meratakan warna)

12. Proses pengamplasan ke lima

Amlas yang di gunakan buat termin ini haruslah sangat halus buat itulah amplas yang di pakai merupakan amplas 240, sama misalnya pengamplasan ke empat pada tahap ini pula wajib  hati-hati, bahkan harus ssangat hati-hati dan pengamplasan harus pada lakukan secara manual dengan cara sedikit mengambang (tak terlalu di tekan).

13. Penyemprotan ke empat (memakai melamin)

Melamine sendiri ada 2 jenis yaitu melamin clear (me;lamin yg mengkilat) dan melamin doff (melamin yg pekat), bahan yg di pakai buat menciptakan melamin adalah melamin, thiner & hardener (pengering).

14. Pengeringan furniture

Pengeringan mampu di lakuakn dengan cara mengeringkan secara alami atau dengan memakai lampu khusus yg pada pakai buat mengeringkan.

15. Mengosok furniture dengan cairan pengkilap

Cairan pengkilap biasa banyak tersedia & sanggup dengan gampang pada beli pada toko, sehabis mengkilap furniture telah siap buat di gunakan sendiri ataupun buat diper jual belikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox